bismillah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Wilujeng Sumping

Wilujeng Sumping di BLOG abdi... heu' mangga kalebet'

Nama UBAY SENYUM

UBAY SENYUM

Minggu, 19 Februari 2012

cara membagi bandwitch




Di kutip dari internet…
Cara Membagi Bandwidth Warnet Tanpa Software


Biasanya untuk membagi bandwidth koneksi pada klien warnet diperlukan software khusus seperti Antamedia Bandwidth Manager, Bandwidth Controller, dll.

Tanpa software, sebetulnya kita juga dapat membagi bandwidth klien warnet hanya dengan memanfaatkan fitur yang sudah ada dalam Microsoft Windows XP.

Secara setting default, Windows XP akan menjatah kuota bandwidth kita sebesar 80% saja, bukan 100%. Sisanya digunakan untuk keperluan Windows itu sendiri (update windows, support, dll). Nah setting ini yang akan kita oprek untuk mengatur bandwidth koneksi agar semua klien sama rata kecepatan koneksinya.

Caranya gampang aja kok, setting dilakukan pada tiap komputer klien. Dan rumusnya adalah 100%/jumlah klien. Contoh dibawah adalah dengan asumsi bahwa jumlah klien adalah 10 sehingga 100%/10 klien adalah 10%.
o    Klik Start ->> Run
o    Ketik gpedit.msc lalu klik OK
o    Pada dialog Group Policy yang tampil, klik Computer Configuration
o    Lalu, klik Administrative Templates
o    Kemudian dobel klik Network
o    Doble klik QoS Packet Scheduler
o    Lalu, dobel klik Limit reservable bandwidth
o    Klik Enable dan pada bawah tulisan “Bandwidth Limit %“ Ubah Dari “20” Menjadi “10"
o    Klik Apply, klik OK
o    Lalu tutup dialog Group Policy
o    Restart komputer


Lakukan langkah diatas pada setiap komputer klien.


NB: Cara ini sangat berguna dan adil untuk warnet yang ramai alias gak sepi. Untuk warnet yang terkadang sepi, sehingga dibutuhkan pembagian bandwidth yang bersifat variabel cara ini tidak bisa diterapkan.

Ok, mudah-mudahan berguna !

** SESUNGGUHNYA CARA PALING TEPAT UNTUK MENSYUKURI SEDIKIT ILMU YANG DIBERIKAN OLEH TUHAN KITA ADALAH DENGAN MEMBAGINYA KE SESAMA. MAKA, BERBAGILAH ! NISCAYA ILMU KITA AKAN MENJADI BERKAH **

Sabtu, 18 Februari 2012

siswa berprestasi


PEMERINTAH  KABUPATEN  KARAWANG
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD TK.SD  KECAMATAN KOTABARU
SD NEGERI PANGULAH  BARU  I
Jl. Bengkel Remaja Desa Pangulah Baru Kec. Kotabaru-Karawang


SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.2 / 73 / SD / 2011

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama                                       : E. TITIN SUPRIATIN,  S.Pd
NIP                                         : 195704301978032003
Jabatan                                                : Kepala Sekolah
Unit Kerja                               : SDN Pangulah Baru I

Dengan ini menerangkan dengan sebenarnya bahwa :

N a m a                                    : ……………………………………….
Nomor Induk Siswa                : ……………………………………….

Adalah Siswa kelas …… di SDN Pangulah Baru I, telah tercatat sebagai siswa berprestasi, dengan Peringkat/Rangking……(…………).
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenar–benarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya


Kotabaru,     Desember 2011
Kepala Sekolah SDN Pangulah Baru I




E. TITIN SUPRIATIN, S.Pd
NIP. 195704301978032003

Rabu, 15 Februari 2012

Relung Hati


Kesedihan tak berujung,,,
tatkala kesalahan terus terulang untuk kesekian kali,,,
kini hanya tinggal penyesalan,,,
mungkin inilah takdir sang raja egoiz,,,
hadapilah hidup sesuai keinginanmu,,,
karena itulah pilihanmu,,,
nikmatilah perih ini,,,
tak ada lagi yang indah didunia ini,,,
selain air mata,,,
kesakitan yang kau buat,,,
kini berbuah sudah,,,
terlambat untuk berkata MAAF,,,
tak ada lagi kesempatan,,,
hanya berusaha mencari yang lain,,,
tersenyumlah meski merasa sedih,,,
tertawalah meski hati menangis,,,
karena itu pilihanmu,,,
itu kesalahanmu,,,
kesempatan sudah tak terhitung,,,
hanya saja tak mau perduli akan itu,,,
menangislah sesukamu,,,
menangislah sesukamu,,,
menangislah sesukamu,,,

untuk takdirmu,,,
UBAY  EGOIZ…. 


Rabu, 08 Februari 2012

Two Tailed Goat

Two male goats kambingDua walk proudly from the opposite direction on a steep mountain, at the time they happen at the same time each arrived at the brink of the water flowing beneath the river is very swift. A tree that falls, has been used as a bridge to cross the gap. Trees are used as the bridge is very small so it can not be passed simultaneously by two-tailed squirrels to survive, let alone by two goats. The bridge is very little that would make even the most courageous people will be frightened. But the goat did not feel fear. Sense of pride and self esteem they do not allow them to yield and give way first to the other goats.

When one of the goats set foot into the bridge, the other goats were not budge, and also set foot into the bridge. Eventually the two met in the middle of the bridge. Both still will not budge and instead encourage each other with their horns so that the goats are finally falling into a ravine and swept away by a very heavy flow of water underneath.

Better yield than had the misfortune of stubbornness.




Dua Ekor Kambing

Dua ekor kambingDua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras. Sebuah pohon yang jatuh, telah dijadikan jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Pohon yang dijadikan jembatan tersebut sangatlah kecil sehingga tidak dapat dilalui secara bersamaan oleh dua ekor tupai dengan selamat, apalagi oleh dua ekor kambing. Jembatan yang sangat kecil itu akan membuat orang yang paling berani pun akan menjadi ketakutan. Tetapi kedua kambing tersebut tidak merasa ketakutan. Rasa sombong dan harga diri mereka tidak membiarkan mereka untuk mengalah dan memberikan jalan terlebih dahulu kepada kambing lainnya.

Saat salah satu kambing menapakkan kakinya ke jembatan itu, kambing yang lainnya pun tidak mau mengalah dan juga menapakkan kakinya ke jembatan tersebut. Akhirnya keduanya bertemu di tengah-tengah jembatan. Keduanya masih tidak mau mengalah dan malahan saling mendorong dengan tanduk mereka sehingga kedua kambing tersebut akhirnya jatuh ke dalam jurang dan tersapu oleh aliran air yang sangat deras di bawahnya.

Lebih baik mengalah daripada mengalami nasib sial karena keras kepala.